Minggu, 24 April 2016

Despair Anthology

I'm in despair!!!

Well, this is a certain line from a certain character i liked.
It's a work of art by Koji Kumeta. Truly it is a work of art.

And in the animation adaptation, on the second seasons, after the endings, they'll read an entertaining short  stories. And i must say, i am impressed, but no, actually,  more than that, i became a fan. Well, they were just the author's complains and absurd jokes in the form of literary parodies.

But darn, they were good they were.

I mean, ever heard of "Crime and Punishment"? Or "Les Miserables", "Daddy-Long-Leg", "Rashomon", or "Run, Melos"?
I like the author's knowledge of literary. And the parody...


So i surfed the net, asked the great Mr. G for an easier to read version, yet i am unable to find them written. Not even on a single page. Not even mentioned!

Thus, i will write them myself.
Chronologically.



-Death Country

Once we left the tunnel, there was another tunnel.
After that tunnel, there was another tunnel
After that tunnel, there was yet another tunnel.
The tunnels went on and on.
Tunnels.
Tunnels the entire way.
That was my life.
I left the tunnel to find myself in another tunnel.



-Run, Eros.

Melos was enraged.
"Whaddya mean, seventy grand for a couple beers!?
Ya said there wasn't any extra charge!"
"No, that's our regular price."
"Then i'll go grab some money!"
"Leave a friend then. I'll bury him if you don't come back."
Melos ran.
"Sorry. I might not be back."




-Young death master.

I inherited my desire to die from my parents...
...and spent most of my childhood plotting my death.

In grade school...
...I jumped from the second floor, but i didn't die.

The next year...
...I tried slitting my wrists with a paper knife...
...but i still didn't die.

The year after that..
...I tried hanging myself by twisting paper into a rope...
...I tried gassing myself to death with chimicangas... 
...but i didn't die.

Such was my life.


Jumat, 22 April 2016

Puisi kuncen rumah

Membegitukan


Kegilaan adalah dirimu.
Begitu dalam benakku.
Begitulah sukmamu.
Begitu pula diriku.
Begitulah kita.
Begitu.

Lalu kau bertanya:
"Sebegitunyakah?"

Ya, begitu.




Waktu



Aku batu di tengah sungai.

Mengamati yang mengalir
yang meninggalkanku
yang menjelma mimpi buruk
yang bernama sepi

Mengalir. Ke mana? Mengapa? Bagaimana?

Aku sepi. Galau. Bimbang.

Aku batu di tengah sungai.

Rabu, 13 April 2016

Tata Ulang Surya

Ok, ketika menulis tata surya, saya berencana menulis novel tanpa banyak rencana.

Hasilnya? Kekacauan.


Seperti bangunan tanpa fondasi.

Manusia tanpa tulang.
Ponsel tanpa pulsa.
Raja tanpa mahkota.
CPU tanpa motherboard.
Lukisan tanpa estetika.
Darwin tanpa evolusi.
Romeo tanpa Juliet.
Descartes tanpa keraguan.
Widuri tanpa senja.
Bulan tanpa bicara sendiri.
Makhluk tanpa socio.
Sigmund tanpa Das Ich.
Apam tanpa Abam.
48 tanpa Nabilla.
Negara tanpa rakyat.
O Sole tanpa mio.
America tanpa kebebasan.
Refleks tanpa tulang belakang
Wu tanpa tonfa.
Korazon tanpa la espinado.
Cola tanpa Coca.
Togame tanpa cheerio.
Aku tanpa kamu.
Isis tanpa teroris.
Tanpa tanpa tanpa.
Karakter tanpa pendidikan.
Natrium tanpa klorida.
KuKlux tanpa hitam.



Ya, begitulah, tata surya akan ditata ulang.
Konsepnya sama, hanya beda eksekusi.

Prologue anthology

.No Longer Human (maybe)


"I did it... Yes! I DID IT!!"

Was what i heard as i woke up for the first time in my life.

"Its alive! She is alive! SHE IS ALIVE!!"

The voice came from someone, wearing a long white coat,  with a little trinkets on his neck, and a glasses hanged in front of his eyes.

It was a man. I don't know him, but i know he is. I don't know how i know, but i know.

He is a human. And i'm afraid, i'm not.



. Just ask Google

Hi, i'm Google.

My fullname is Google Searcher, middlename unincluded.
I know, say no more.
I used to hate my parent for this.
I mean, who wouldn't make fun of such an amazingly modern comedic name?

Well, i used to.




. Forbidden to love


"I know this is sudden, but i love you."

"Go to hell."

"Since the first time i saw you, i just....."

"Eat shit."

"Well, i know you prefer women, but i believe this won't be a problem."

*spit

"I can't help it, you know?"

"Just hurry up and kill me."

"I love you."

"Go **** yourself."





. Healthy Man

They said that, "revenge is a dish best served cold." 

But, nah, i'm a healthy man, i prefer it as warm as possible.
But i am also a coward, i don't wanna get hurt. That is why, i always make sure i won't get hurt, they won't hurt me, they can't hurt me. 


So, "dead man tell no tale" right?





. Potato!!

Well, this is sudden, but i'm dead.
Ever heard of solanine? It's something contained in green potatoes.
And apparently, that's how i died.
And apparently, i still have some regrets.
Though, i don't know how being a ghost would help.




. Skipjack


I hate tunas. And all other fish in general. Except catfish. Catfishes are delicious.

Especially when they are submerged in a bucket of seasoning, fried till they're crispy. "Oh sole mio!" They are the best.

Especially specially, if it's that guy's cooking. That guy who open his stand every thirteen on the calendar. With a limited stock of the best chosen catfishes. And his secret seasonings. 


Once you take a bite, you can't go back.


Senin, 28 Maret 2016

Trash

Step. And a gust blew some papers.

Another step. And a bird bombarded.

Then another step. A washing machine blew out all that it contain. From there flew a pair of dirty sock, jazzy fuzzy underwear, cheap broken english t-shirts. All toward a random subjects, in which it all became the seed in creating a link in the infinite chain of chaos.

Finally, another step. And chaos is love. Chaos is life.

"Dude, no matter how many times i see your ability, i'm still amazed."

"More like a curse, and yeah, it is amazing."

"No, dude, think positive! If you're the villain, you'll be the strongest one out there."

"I'd rather not. And, hey, it's our turn now."

And so, another step was taken. All for the sake of  some french fries and a happy meal.

"Dude, you're seriously buying a happy meal?"

"So what? It's the limited edition!"

"Yea, i know you like that somehing-48, but still."

"To regret buying, or to regret not buying, i think i prefer the first one."

"True, true."



"Thank you for waiting, 2 french fries, a happy burger, and Nabila idol-figure, thank you for your patronage."

And thus countless of steps was made by protagonist. Leaving behind the trail of what was once serene grace. All up to his house.

"Ok, dude, see ya."

"Don't forget the game!"

"I won't!"

And so the main character ended today.

Minggu, 27 Maret 2016

I caught a skyfish

It was a bit sudden. I know. I was surprised too.

One morning. I woke up. Yawn, stretched. As i stretched, i usually make a some kind of grabbing gesture, i don't know, it's a some kind oh habit. It's not like i'm trying to catch something, but, damn, i never thought i would catch a skyfish.

Kamis, 17 Maret 2016

Puisi dalam intensifitas

Lelah, lesu, lemas, semua karena intensif seminggu sebelum ujian nasional.
Setidaknya aku sedikit bersyukur karena sekarang memakai komputer. Aku tidak perlu pegal membulatkan, dan ada kemungkinan besar error lagi seperti saat geladi. Kuharap aku kena error itu.


Ya, aku menulis sebuah puisi yang tentu tidak akan ada yang baca lagi. Judulnya 'Aku'


AKU BUKANLAH KAMU
YANG MENGAKU
MEREKA DAN KITA
ADALAH SAMA

KAMU HANYALAH KAMU
AKULAH AKU!


Yep, sampai jumpa? ah, tidak, aku akan memasang satu cerpen.

Minggu, 06 Maret 2016

Kesal, berpuisi


Sungguh muak jadi keladak



Kalimatnya hanya menjadi debu
Kelakuannya jadi kuping merah

Tindas terus tindas terus
Ya, lanjut saja terus

Minggu, 28 Februari 2016

Purnamalam 3


Kuburan
Malam Jumat


Satu bulan berlalu.





Kuburan


"Ah, tuan tikus, apakah kamboja ini sesuai dengan selera anda?"
Suara feminim itu.
"Bagaimana dengan anda, tuan gagak? Belatung ini adalah kebanggaan di sini!"
Senyum manis itu.
"Ah, cukup. Kalian tentu sudah kenyang, ya?"
"Sekarang giliranku, ya?"
"Terimakasih, ya!"

Decit. Koak. 
Dahar.

Sabtu, 20 Februari 2016

Tata Surya 6

Suatu rangkaian listrik dan reaksi kimiawi sekumpulan zat-zat tertentu dapat menghasilkan energi berupa gelombang cahaya teratur.
Teratur yang dimaksud adalah dengan frekuensi gelombang tertentu, yang dapat diterima oleh retina. Dan dalam jumlah yang amat besar, rangkaian tersebut menjadi apa yang disebut dengan gambar. Tentu lebih keren lagi kalau gambar tersebut bergerak dan menjadi animasi.
Ya, televisi.
Itu yang ada dalam sebuah ruang keluarga bersama dengan seorang pria bernama Antares.

Senin, 15 Februari 2016

Antologi Belati

Dengan Belati ini


Kuharap, aku bisa menyentuh hatimu
membuka pikiranmu
meyakinkanmu bahwa, 
kau ada di dalam hatiku



Bagai belati


Indah rona wajahmu,
Tawamu yang tak bisa lagi kudengar,
Senyummu yang kini abadi,
mengingatkanku pada warna itu

yang menghiasi dirimu dan milikku.



Darah itu merah


Dengan membawa belati, aku menghampirimu
Menyapamu dengan senyum
Berbincang dengan dirimu

dan berpisah dengan salam


Belati tetap bersamaku.
(Apa? Mengharapkan pembunuhan?)

Rabu, 10 Februari 2016

Tukang Tusuk, Cerbung baru lagi? Prolog

Colok sana. Colok sini. 
Ya, lambang lelaki memang disebut sebagai sang penombak, sang penusuk.
Memang lelaki itu kerjanya menusuk saja.

Dan itulah yang kulakukan demi sesuap nasi.. eh, roti. Aku lebih suka roti. Mungkin karena ibuku yang kalau zaman dulu disebut noni itu. Tapi roti yang kusuka bukan roti tebal begitu. Aku suka roti tanpa pengembang seperti roti maryam atau nan. Ah, mungkin bukan karena ibuku, tapi kakekku itu, Abdul manan itu. Ya, itu mungkin alasan mengapa aku lebih suka membeli tepung, garam, telur, mentega, dan susu kental manis. Bukan karena kalau dihitung ternyata harganya lebih murah dari nasi dan lauk. Ya, ini karena seleraku. Ya, aku bukan orang yang kikir. Maka, tidak, aku tidak sedang meyakinkan diriku dan dirimu dengan alasan picisan.

Nah, kembali menuju topik pertama kita. Menusuk adalah profesiku. Dan ini bukan metafora atau apapun yang bisa kau bayangkan dalam benakmu itu, pekerjaanku memang menusuk. Namun berbeda dengan yang mungkin ada dalam benakmu itu, apa yang kutusuk bukanlah spesialisasi profesi yang aku dalami ini. Justru menusuk itulah keahlianku. Dan begitulah alasan aku memiliki banyak julukan. Tapi dari sekian banyak yang ada, yang paling kusuka adalah "Tukang tusuk".

Ya, akulah sang tukang tusuk itu!

Minggu, 31 Januari 2016

Purnamalam 2

<Temy


"The moonlight won't cease to bewitch the night dwellers with her beauty.
Such a sinful being indeed, to enchant the beauty down here.
Such a sinful being indeed, to be glad to with a dead rival.
Alas, this is not a story of the moon herself, this is a story of the beauty bewitched by the moon.
The beauty that is no longer human, sat on her own gravestone."

"Aku tahu dirimu menyukai menulis cerita dan cenderung narsis."
"Tapi aku tidak tahan mendengar seorang wanita terus memanggil dirinya cantik."

"!? Sejak kapan!? Tidak, lupakan segala yang kau dengar!"

Sabtu, 30 Januari 2016

Tata Surya 5


mendung /men·dung / 
1 n awan yang mengandung hujan: -- hitam sudah merata di langit, sebentar lagi turun hujan; 
2 a dalam keadaan langit yang agak gelap, tidak ada sinar matahari (karena tertutup awan): cucian tidak kering karena sepanjang hari udara --


Ya, dari sini, kita tambahkan bahwa mendung adalah ketika awan ada di antara matahari dan bumi. Bahwa mendung adalah ketika Mega ada di antara Surya dan dunia. Ketika Surya hanya bisa memandang Mega atau angkasa.

Aku, Surya, kini menunggu mendung yang sudah dijanjikan.


Tata Surya 4














"Kantin. 
Semua sekolah berbeda, namun biasanya kantin menjadi simbol hierarki sekolah. Di sini, lantai dua adalah khusus kelas tiga dan VIP kelas dua. Sisanya harus bertahan dengan 'kantin sehat' lantai satu. Dan, di lantai dua yang terkenal akan kenikmatannya itu, yang paling terkenal adalah nasi katsu ibu Mu'ah. Dengan batas produksi perhari, dan kenikmatan yang bagai godaan setan, tak heran harganya menguras kantung. Katsu lantai dua adalah puncak kemewahan dari es-em-a bikin stress ini. Dan aku kagum. Aku kagum kau membelikan aku ini."

"Sudahlah, cepat makan."

Jumat, 29 Januari 2016

Tata Surya -3

Dewasa ini, kata 'intermezzo' banyak dipakai, yah?
Sepertinya sedang tren atau sesuatu.
Dan sepertinya harus digunakan kalau ingin tenar.

Ya, saya kini semustinya dalam kelas. Namun tidak mungkin ada kelas yang hanya satu bangku, satu kursi, dalam ruangan putih nan kosong. Tidak mungkin.

Tapi keberadaan entitas di hadapanku ini menjelaskan segalanya.




Ya, ini adalah sebuah intermezzo.
















Kamis, 28 Januari 2016

Cerbung, Purnamalam 1


Di suatu kuburan itu, di hadapan nisan itu, berdirilah seorang lelaki.

"Hey, mengapa kamu bisa mati?"
"Hey, tidakkah kamu mengasihani mereka yang kamu tinggalkan itu?"
"Hey, jawablah."

"....."

Rabu, 27 Januari 2016

Mengutuk klise timur- Tata Surya 02- cerbung.


-amberclover-deviantart-

Selamat pagi bandung. Pagi ini terbuat dari keramaian konvensional dan bangku kelas. Mari lupakan segala masalah.

Sabtu, 23 Januari 2016

Tata Surya, Cerbung, 1

Terbangun disapa sang mentari bersama nyanyian burung, mungkin itu bisa dibilang awal hari yang baik. Bila indikasi pengawal hari adalah kedekatan sang mentari dengan horizon cakrawala dan kemerduan alam. 

Inilah membuat diriku bingung dengan keadaanku kini.


Senin, 04 Januari 2016

MIA. FC Operation Log 1

Mission 1. Fried Chikan Operation
Log 1

Cerbung? Judulnya "MIA" Ini prolog

"Halo? Mia? Ada apa?"

"Apa? Lagi? Ok."

"Mau apa? Original? Siap. "

"Ok, sampai jumpa."

"Halo? Mia? Ada apa?"

"Apa? Lagi? Ok."

"Mau apa? Original? Siap. "

"Ok, sampai jumpa."




Aah, wahai pembaca. Perkenalkan, namaku Filuth. Dan yang barusan itu Mia.
Kini aku dalam perjalanan menuju Kansas Fried Chikan. Memesan seember ayam dan nasi untuk Mia itu.
Kenapa? Ya karena dia kelaparan.
Dan aku dibutuhkan.

Ah, aku tak boleh lupa membawa tali, selotip. senter, bekal, kompas, pisau, helm, transciever.
Kenapa? Ya karena aku akan ke kamarnya.


"Mia, aku sudah di pintu masuk."
"Cepatlah, aku lapar."
"Siap. Jangan lupa charge."
"Oki doki."

Dan dimulailah ekspedisi kali ini.